Pengertian Steganografi, Sejarah, Prinsip, Kriteria, Aspek & Jenis Tekniknya

Dalam artikel ini, kami akan menguraikan mengenai Steganografi. Topik yang akan dibahas mencakup pengertian steganografi, prinsip atau mekanisme kerja steganografi, kriteria dan aspek yang terkait dengan steganografi, serta beragam jenis teknik steganografi. Tujuan kami adalah memberikan penjelasan yang komprehensif namun tetap mudah dipahami. Untuk informasi lebih lanjut, mari kita ikuti penjelasan yang kami sajikan di bawah ini dengan saksama.

Mari kita bahas pengertian steganografi terlebih dahulu dengan seksama.

Definisi Steganografi

Steganografi merujuk pada ilmu atau seni dalam menyembunyikan informasi dengan cara menyisipkan pesan rahasia ke dalam pesan lain. Konsep steganografi juga dapat dijelaskan sebagai teknik atau seni dalam menyembunyikan pesan rahasia atau teks tertutup, sehingga hanya pengirim dan penerima pesan yang dapat membacanya. Asal-usul kata “steganografi” berasal dari bahasa Yunani, di mana “steganos” berarti tersembunyi/menyembunyikan, dan “graphy” merujuk pada tulisan yang memiliki makna tersembunyi secara keseluruhan.

Evolusi Steganografi dalam Sejarah

Dalam kitab Histories karya Herodotus, terdapat cerita mengenai penggunaan steganografi pada masa pemerintahan Herodotus, seorang penguasa Yunani sekitar tahun 440 SM. Ceritanya, pesan rahasia dituliskan di atas kepala seorang budak yang telah dicukur botak, kemudian rambut budak tersebut dibiarkan tumbuh kembali. Budak tersebut kemudian dikirim kepada penerima pesan. Setelah tiba di tujuan, kepala budak tersebut dicukur botak lagi agar pesan yang tersembunyi dapat terbaca.

Selain itu, salah satu teknik yang digunakan adalah menggunakan tinta tak terlihat (invisible ink), yang terbuat dari campuran sari buah, susu, dan cuka. Tulisan yang tersembunyi di atas kertas tersebut dapat terbaca dengan memanaskan kertas tersebut.

Prinsip Dasar Steganografi

Prinsip kerja atau konsep dasar dari steganografi melibatkan dua elemen penting untuk menyembunyikan pesan atau data secara efektif. Pertama, diperlukan media yang digunakan sebagai wadah, seperti citra, suara, video, dan lain sebagainya, yang tidak menimbulkan kecurigaan sebagai penyimpan pesan rahasia. Kedua, pesan yang ingin disembunyikan disisipkan ke dalam media penampung dalam bentuk citra yang disebut sebagai “cover-object”, sedangkan citra yang telah menyimpan pesan disebut sebagai “stego-object”.

Secara umum, proses steganografi terdiri dari dua tahap, yaitu proses “embedding” untuk menyisipkan pesan ke dalam cover-object, dan proses “decoding” untuk mengekstraksi pesan dari stego-object. Kedua tahap ini memerlukan penggunaan kunci rahasia yang disebut sebagai “stego-key” agar hanya pihak yang berwenang yang dapat melakukan penyisipan dan ekstraksi pesan.

Kriteria dan Aspek Steganografi

Dalam menyembunyikan data rahasia dalam alat atau media digital, terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan. Berikut adalah kriteria-kriteria tersebut:

Fidelity (Kesesuaian)

Kualitas media penampung tidak boleh banyak berubah setelah data rahasia ditambahkan. Citra hasil steganografi harus tetap terlihat dengan baik, sehingga pengamat tidak menyadari adanya data rahasia yang tersembunyi di dalamnya.

Robustness (Ketahanan)

Data yang disembunyikan harus mampu bertahan terhadap manipulasi yang dilakukan pada media penampung, seperti peningkatan kontras, penajaman, perubahan posisi, penambahan noise, perbesaran gambar, pemotongan (cropping), enkripsi, dan sebagainya. Jika operasi pengolahan citra dilakukan pada media tersebut, data yang tersembunyi tidak boleh rusak.

Recovery (Pemulihan)

Data yang telah tersembunyi dalam steganografi harus dapat diungkap kembali (recovery). Hal ini penting karena steganografi berfungsi sebagai penyembunyian data, sehingga data rahasia dalam media penampung harus dapat diambil kembali untuk digunakan secara berkelanjutan.

Selain itu, terdapat tiga aspek utama dalam steganografi yang dapat menentukan keberhasilan, kebaikan, atau keburukan suatu sistem steganografi. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut:

Kapasitas (Capacity)

Kapasitas mengacu pada jumlah informasi yang dapat disembunyikan dalam media penampung (cover). Keamanan berkaitan dengan ketidakmampuan pengamat dalam mendeteksi pesan yang disembunyikan, sedangkan ketahanan menggambarkan sejauh mana modifikasi pada media stego dapat bertahan sebelum pesan rahasia yang disembunyikan terganggu oleh pihak yang tidak berwenang.

Keamanan (Security)

Keamanan dalam sistem steganografi menggambarkan tingkat kerahasiaan dari proses encoding sistem. Teori informasi dapat memberikan pemahaman yang lebih spesifik daripada apa yang dimaksudkan dengan sistem yang benar-benar aman.

Ketahanan (Robustness)

Ketahanan berhubungan dengan sejauh mana data dalam media penampung dapat bertahan terhadap modifikasi seperti perubahan kontras, penajaman, rotasi, perbesaran gambar, pemotongan, dan lain sebagainya. Jika media tersebut mengalami operasi pengolahan citra, data yang tersembunyi tidak boleh mengalami kerusakan.

Ragam Teknik Steganografi

Dalam praktik steganografi, terdapat tujuh jenis teknik yang sering digunakan, yaitu:

Injeksi

Teknik ini melibatkan penanaman pesan rahasia secara langsung ke dalam media yang digunakan. Salah satu kendala dari teknik ini adalah ukuran media yang dapat menjadi lebih besar dari ukuran normalnya, sehingga dapat mudah terdeteksi. Teknik ini juga dikenal dengan sebutan embedding.

Substitusi

Teknik ini melibatkan penggantian data normal dengan data rahasia. Hasil dari teknik ini seringkali tidak mengubah secara signifikan ukuran data asli, namun hal ini tergantung pada jenis media dan data yang ingin disembunyikan. Teknik substitusi dapat mempengaruhi kualitas media yang digunakan.

Transformasi Domain

Teknik ini sangat efektif dalam menyembunyikan data rahasia. Pada dasarnya, teknik transformasi domain mengubah data yang tersembunyi ke dalam ruang transformasi.

Spread Spectrum

Teknik ini menggunakan kode pseudo-noise sebagai modulator yang terpisah dari data informasi. Gelombang yang dihasilkan dalam teknik ini menyebar energi sinyal melalui jalur komunikasi (bandwidth) yang lebih luas daripada sinyal jalur komunikasi informasi. Penerima dapat menggabungkan kembali sinyal menggunakan replika kode pseudo-noise yang disinkronkan.

Metode Statistik

Metode ini juga dikenal sebagai skema steganografi 1 bit. Skema ini menyisipkan satu bit informasi dalam media penampung dan mengubah statistiknya, meskipun hanya dalam satu bit. Perubahan statistik ini ditampilkan dengan indikasi 1, sementara ketika tidak ada perubahan, indikasinya adalah 0. Sistem ini bekerja berdasarkan kemampuan penerima untuk membedakan antara informasi yang dimodifikasi dan yang tidak.

Distorsi

Metode ini melibatkan membuat perubahan pada objek yang digunakan sebagai penampung data rahasia.

Cover Generation

Teknik ini berbeda dari teknik lainnya, karena menggunakan objek penampung yang dipilih secara khusus untuk menyimpan pesan tersembunyi.

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian, sejarah, prinsip, kriteria, aspek, dan jenis teknik steganografi. Semoga penjelasan ini dapat menambah pemahaman dan pengetahuan Anda. Terima kasih telah mengunjungi, dan jangan lupa untuk membaca artikel-artikel lainnya.

Sumber Referensi Online: Sambellayah.com